Tips belanja hemat sangatlah penting karena kita semua tahu, kebutuhan bahan pokok yang harus ada di dapur adalah beras. Walaupun sudah makan makanan berat seperti kentang, beras, roti, dan semacamnya, bila belum makan nasi, seolah-olah seperti ‘belum makan’. Itulah yang banyak dirasakan masyarakat kita di Indonesia. Tips belanja hemat begitu berperan bagi semua yang suka hidup hemat dan hal ini hampir sama dengan peran beras sepertinya masih juga belum tergantikan oleh bahan makanan berkarbohidratinggi lainnya.

Tentu kita setuju, tanpa makanan kita tidak bisa melakukan aktivitas sehari-hari. Sehingga makanan jadi pengeluaran utama yang pasti dianggarkan tiap bulannya. Lalu seberapa besar sebenarnya porsi belanja makanan tiap bulan itu?

Secara nilai

 

Secara nilai, tentu jumlahnya berbeda-beda setiap orang. Tergantung pola makan yang dipilih. Namun porsi belanja makanan tiap bulan umumnya sekitar 40% dari penghasilan atau gaji. Itu pun merupakan makanan yang paling sederhana, artinya asal ada nasi, sayur, dan lauk. Nah, mau tidak mau jangan sampai belanja makanan ini melebihi porsinya, bila tak mau pos-pos anggaran lain seperti menabung dan biaya pokok lainnya akan terganggu.

Jika makanan yang wajib ada di meja makan itu nasi, maka beras merupakan bahan pokok yang banyak dicari. Hal inilah yang membuat harga komoditas ini masuk dalam kelompok bahan makanan bergejolak. Harganya bisa melejit sewatu-waktu. Sehingga hanya karena harga beras saja, kadang membuat kantong kedodoran. Belum lagi bila bahan-bahan makanan lainnya juga ikutan naik. Bisa-bisa perencanaan keuangan satu bulan ke depan jadi kacau. Lebih-lebih bila gaji kita pas-pasan.

 

 

Kenali Jenis Beras

Kita bisa menemukan berbagai jenis beras yang dijual di pasar tradisional, pasar modern, hingga warung kelontong. Harganya pun bervariasi tergantung dari jenis berasnya, mulai dari yang paling murah hingga super mahal. Nah, harga beras yang beda-beda ini bisa memberikan pilihan.

Beras putih yang dimakan sehari-hari umumnya golongan beras medium yang harganya lebih murah dan beras premium dengan harga lebih mahal. Beras medium pun variannya cukup banyak, mulai dari beras pandan wangi, beras rojolele, beras mentik wangi dan mentik susuk, serta beras delangu, beras cianjur, beras bramo, beras gogo, dan masih banyak lagi.

Beli Sesuai Kebutuhan

Dari banyaknya jenis dan harga yang ditawarkan, kita bisa memilih beras yang sesuai dengan kondisi keuangan. Beruntung bila punya penghasilan besar, sehingga bisa memanjakan lidah dengan beras berkualitas super alias premium. Bila tidak, jangan memaksakan diri. Toh, banyak juga beras kualitas medium yang tak kalah enak rasanya. Paling penting, bisa menjaga uang belanja tetap baik, sesuai dengan pos anggaran.

Pilih Beras Secara Ketengan atau Karungan?

Nah, membeli beras dalam jumlah eceran kecil (ketengan) atau dalam jumlah besar yang biasanya dikemas dalam karung (karungan) memang perlu dihitung-hitung kembali mana yang lebih menguntungkan. Antara harga ketengan dan karungan biasanya memang ada selisih harga.

Walaupun biasanya harga beras karungan itu lebih murah ketimbang ketengan, apakah itu benar-benar ukuran ekonomis?

Ekonomis tidaknya tergantung dengan kebutuhan kita dalam mengonsumsi. Bila yang mengonsumsi beras itu satu keluarga, sudah pasti akan menguntungkan bila membeli beras karungan. Sebaliknya, bagi yang masih lajang, terlebih lagi hanya tinggal di apartemen, rumah kost, dan sejenisnya, justru tidak ekonomis bila membeli beras ukuran karungan.

Kenapa? Isi beras karungan yang harganya lebih murah dibanding ketengan itu rata-rata mencapai sekitar 50 kg per karung. Jelas ini tidak akan ekonomis meski lebih ramah di kantong karena kita tidak akan bisa menghabiskan dalam waktu dekat. Bila beras terlalu lama disimpan, tentu akan mengurangi kualitasnya. Maka sebaiknya membeli beras eceran kecil saja.

Berbeda bagi keluarga, bila seluruh anggota keluarga mengonsumsi nasi, baiknya memang membeli beras karungan karena akan lebih menghemat uang belanja di beberapa bulan berikutnya. Sebab mampu menghabiskan beras dalam jumlah banyak dalam waktu lebih cepat.

Bandingkan Harga

Penjual di pasar tradisional maupun modern biasanya menawarkan harga yang berbeda-beda untuk jenis beras yang sama. Alangkah baiknya, bila kita membandingkan sebelum memutuskan untuk membeli. Walau selisihnya tak banyak, tapi bila membelinya dalam jumlah banyak, maka akan semakin menghemat uang belanja.

Jangan Malu Menawar Harga

Di pasar tradisional terkadang kita masih menjumpai pedagang beras membolehkan pembeli menawar harga yang sudah dipatoknya. Tentu bukan tanpa syarat. Biasanya mereka mengharuskan kita membeli dalam jumlah tertentu alias banyak.

Memang, agak sulit menemukan penjual beras yang bisa ditawar harganya. Rata-rata mereka sudah mematok harga per liter atau per kilogramnya. Ditulis dengan jelas dan harga pas. Namun jangan berkecil hati, karena kadang antara satu toko dengan toko lainnya memberikan harga yang beda sebagai upaya untuk menarik pelanggan. Jangan segan untuk menawar dengan harga yang lebih rendah.

Cari Promo

Toko-toko modern biasanya menawarkan diskon harga untuk menarik pembeli. Ini disebut diskon toko. Bukan hanya poduk-produk manufaktur, promo untuk bahan makanan juga sering kita jumpai termasuk beras. Bahkan antara supermarket/minimarket yang satu dengan lainnya pun menawarkan diskon harga yang berbeda-beda pula. Kita tinggal memilih mana yang memberikan diskon harga terbesar. Lebih-lebih bila kita menemukan model diskon ‘Beli 1 gratis 1’, tentu ini akan semakin menghemat uang belanja Anda.